Menghidupkan Surat-Surat Kartini Di Atas Panggung Oleh Sutradara Laksmi Notokusumo

Institut Ungu-Festival April 2010
Agenda tanggal 13 April 2010, pukul 20.00
Lokasi Goethe Haus

Bila kita menelaah surat-surat kartini yang sangat panjang dan jumlahnya ratusan, yang ia tulis untuk para sahabatnya bangsa kulit putih, ungkapan batinnya menunjukkan sikap kritis dan perhatian yang sangat besar terhadap persoalan perempuan dan bangsanya. Kartini menulis tentang berbagai masalah antara lain tentang adat, ekonomi, hukum, sosial politik, kesenian, dan agama.

Surat-Surat Kartini, bertutur tentang peristiwa dan pengalaman kehidupan nyata penulis, lingkungan keluarga serta masyarakat sekitarnya. Surat-surat Kartini juga menghadirkan sikap kritis, mimpi, cita-cita, gagasan dan pikiran yang revolusioner khususnya terhadap kehidupan perempuan Jawa dan seluruh bangsa Indonesia dimasa itu dan masa depan. Hal-hal tersebut selama ini kurang dikenal, dan belum dihayati, yang ingin disampaikan kepada masyarakat, agar masyarakat terutama kaum muda lebih mengenal Kartini dan terinspirasi mewujudkan cita-citanya.

Pada salah satu rangkaian acara Festival April 2010, Penyusun naskah dan Sutradara Laksmi Notokusumo, dibantu Kurator Umi lasmina, Penata Kostum Asmoro Damais, Asisten Sutradara Bei, Manager Produksi Dewi Djaja, Manager Panggung Jerry Pattimana, Ilustrator Musik Mogan Pasaribu, dan Penata Lampu Aziz D, akan menghidupkan sebagian kecil surat-surat Kartini dari masa kanak sampai menjelang kematiannya pada bulan Desember 1904 di usia yang sangat muda 25 tahun. Peristiwa-peristiwa, sikap kritis, cita-cita, pesan dan harapan Kartini akan digaungkan melalui pertunjukkan teateral yang akan dibacakan oleh 4 pelajar SMU (Feirina, Jessika, kenia, Viera) dan diperankan oleh 4 Alumni Jurusan Tari IKJ. (Achi/ Kartini, Popy/Kardinah dan Chenchen/Rukmini keduanya adik Kartini dan Nana sebagai penari Bedhoyo.