Malam ini, Versi Baru Nyai Ontosoroh Dipentaskan di Bandung

 

Pentas Drama “Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh”. (ANTARA/AGUS BEBENG)
Pentas Drama “Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh”. (ANTARA/AGUS BEBENG)

TEMPO InteraktifBandung – Sutradara teater Wawan Sofwan kembali mementaskan drama tentang Nyai Ontosoroh. Pertunjukan perdana di Selasar Sunaryo Art Space, Jalan Bukit Pakar Timur, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat malam ini menjanjikan sebuah tampilan baru.

Drama berjudul Mereka Memanggilku Nyai Ontosoroh tersebut adalah hasil adaptasi penulis naskah Faiza Mardzoeki dari novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Berbeda dengan drama berkisah serupa sebelumnya, lakon kali ini hanya akan dimainkan 4 pemain. Salah seorang di antaranya berperan ganda.

Sita Nursanti, mantan anggota kelompok vokal Rida-Sita-Dewi, dipercaya untuk memerankan tokoh utama Nyai Ontosoroh. Pementasan sekitar 90 menit itu juga menghadirkan Agni Melati sebagai Annelies, Willem Bevers (Tuan Mellema) dan Bagus Setiawan (Minke).

Menurut sutradara Wawan Sofwan, tak mudah menyajikan sosok Nyai Ontosoroh dalam pertunjukan kecil dan waktunya cukup singkat. Isi novel Bumi Manusia lebih dari 100 adegan dengan puluhan setting kejadian. Sebelumnya pada 2007, ia menggarapnya selama 3 jam dengan melibatkan banyak pemain.

Sanikem alias Nyai Ontosoroh adalah seorang gundik orang Belanda bernama Herman Mellema. Perempuan Jawa itu berani menentang penindasan dan diskriminasi hukum Belanda di tanah jajahannya. Perlawanannya berbekal pengetahuan yang dihimpunnya sendiri dengan belajar bahasa dan hukum Belanda, juga berdagang.

Pementasan di Bandung ini merupakan pemanasan sebelum berkeliling ke Eropa. Menurut Faiza Mardzoeki, mereka akan bermain di Tropentheater Amsterdam dan Tong Tong Festival Den Haag pada 20-22 Mei. Setelah itu, mereka pentas di Antwerp, Belgia pada 26 Mei. Sebelum bertolak, mereka juga akan pentas di Erasmus Huis Jakarta pada 11 Mei.